Buat Dunia Melirik Aksimu !

Indonesia: Macan Badminton Asia Sejak Dahulu!

Bagi Anda, pecinta olahraga Badminton yang mengaku sebagai WNI (Warga Negara Indonesia), pernahkah Anda bertanya; kira-kira sehebat apa sih kiprah Negara kita ini di berbagai ajang pertandingan badminton dunia?

Yonex: Brand Besar di Dunia Badminton

Yonex adalah salah satu contoh market branding yang sukses di bidang sport. Kini, Yonex telah menjelma sebagai salah satu perusahaan produsen peralatan olahraga terkemuka yang sukses dan kini sudah berhasil merajai penjualan dan pemasaran di bidang raket dan sport equipment utamanya di cabang olahraga badminton dan tennis.

Percakapan Si Licik dan Si Tolol (Part 1)

Si licik : Percayakah engkau wahai sahabatku tentang keberadaan Tuhan ??? Si Tolol : Heh ?? ; Kalau saya sih belum pernah melihat-Nya langsung dengan mata kepala saya sendiri; jadi saya tidak bisa percaya begitu saja. Tapi saya menduga bahwa Dia benar-benar Ada !

MY PERSONAL BRAND is CHALLENGING

Badminton is not only about sport, but also about my personal brand.

Percakapan Si Licik dan Si Tolol (Part 1)

Si licik : Percayakah engkau wahai sahabatku tentang keberadaan Tuhan ???

Si Tolol : Heh ?? ; Kalau saya sih belum pernah melihat-Nya langsung dengan mata kepala saya sendiri; jadi saya tidak bisa percaya begitu saja. Tapi saya menduga bahwa Dia benar-benar Ada !

Si licik : Lalu Kenapa engkau sekarang beragama ???

Si Tolol : Ya eeyaalaaah…; secara gitu lho! Saya beragama karena saya anggap Tuhan itu ada

Aku terlalu Tekhnokratis


Aku yang terlalu Teknokratis…
Aku yang Super Hebat…
Aku Manusia... Makhluk yg sangat Tekhnokratis.....
 

AKU yang sekarang ini hadir di duniaku kini; telah dilengkapi dengan sparepart yang teramat canggih.
Aku telah dilengkapi berbagai potensi dan kuasa untuk menunundukkan segala di alam ini yang ingin kukuasai; jangankan bumi; sebentar lagi seluruh galaksi akan kulintasi dan kutaklukkan. Akan kutulis namaku di gugusan bintang di angkasa dan di kaki langit :
“ Aku manusia penakluk segalanya “
Tahukah engkau wahai kawan (yang sedang membaca tulisan ini) ???

Apa yang membuat Aku kelewat hebat ??
Karena dahulu Aku telah mengalami perjalanan panjang setelah terusir dari surga ( baca riwayatku sebelum Aku dijatuhkan ke dunia ini !!! ). Aku dilengkapi dengan organ yang disebut OTAK ( bukan otak-otak! ).
Dengan organ inilah AKU dapat berpikir, berencana, mengukur, meramal dan akhirnya menaklukkan alam seisinya.
Aku adalah makhluk yang berpikir terlampau jauh, terlampau jauh hingga mengalahkan kekuatan liar alam yang kekuatannya tak sebanding dengan besarnya volume otakku.
Jangan kau kira otakku yang mungil ini hanya sebagai souvenir saja! “Aku berpikir maka Aku ada” lebih jauh lagi “Aku berpikir maka alam akan tunduk padaku” (ungkapan Descartes tadi sudah kuno dan ketinggalan zaman; dan oleh karenanya Aku berhak mengubahnya)
Sejak Aku di depak dari surga (karena kontrakan sudah habis); Aku diberi oleh-NYA sertifikat kepemilikan bumi (dunia) ini. Di alamku yang sekarang ini; aku menciptakan suatu kebudayaanku.
Dalam kebudayaanku ini, Aku juga terus menerus berevolusi dan mengembangkan ilmu & pengetahuan-ku. Di duniaku, aku mampu mengolah, merekayasa, dan menjadikan dunia ini sebagai rumahku (sesuai dengan yang ku kehendaki). Namun kini, aku menyadari bahwa aku terikat dengan alamku ini. Walau bebas merekayasa, namun ternyata hukum-hukum yang berlaku di alam tetap tak bisa kuabaikan begitu saja. Harmoni dengan alam harus tetap selaras dengan perkembangan budayaku.
Dan kini kuberitahukan kepadamu kawan, bagaimana aku menaklukkan & merekayasa alamku dengan perlengkapan + sains dan teknologi untuk melakukan cultivation & construction
Aku menyadari bahwa tanganku yang kecil ini tentu tak akan sanggup mengangkat beban yang kelewat berat; aku juga menyadari bahwa telinga anjingku lebih canggih daripada telingaku. Namun, aku tidak diam begitu saja melihat kenyataan ini; Dengan teknik yang kumiliki (teknik berpikir, belajar, bekerja, mencipta) aku dapat mengatasi keterbatasan fisik dengan menciptakan tools yang mempermudah kegiatanku.
Dan kini… telah kuganti tanganku dengan traktor untuk mengangkat batu besar itu; kuganti mataku dengan teropong dan lensa optikal hingga setajam penglihatan seekor elang; kubuat bom untuk membunuh sesamaku; kugunakan robot sebagai kawan.
Tahukah engkau kawan ???

Sebentar lagi Aku sudah tidak lagi membutuhkan Tuhan. Kurasakan kehebatanku ini semakin menjauhkan Aku dari-Nya & semakin aku melupakan peran-NYA kepadaku.
Kurasakan sudah cukup hebat diriku dengan segala ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang kumiliki. Kurasakan inilah saatnya Aku yang menjadi Tuhan buat diriku sendiri
Dan sebentar lagi Tuhan akan mati… Dan Kita sebagai manusia, makhluk paling sempurna yang telah diciptakan-NYA yang akan membunuhnya…
“ Aku memang manusia hebat ”

Tuhan sudah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya. Bagaimanakah kita, pembunuh dari semua pembunuh, menghibur diri kita sendiri? Yang paling suci dan paling perkasa dari semua yang pernah dimiliki dunia telah berdarah hingga mati di ujung pisau kita sendiri. Siapakah yang akan menyapukan darahnya dari kita? Dengan air apakah kita dapat menyucikan diri kita? Pesta-pesta penebusan apakah, permainan-permainan suci apakah yang perlu kita ciptakan? Bukankah kebesaran dari perbuatan ini terlalu besar bagi kita? Tidakkah seharusnya kita sendiri menjadi tuhan-tuhan semata-mata supaya layak akan hal itu [pembunuhan Tuhan]?
[Nietzsche, The Gay Science, seksi 125; terjermahan Walter Kaufman]